Mumpung Kita Masih Muda

Senin, 25 Oktober 2010

Mumpung kita masih muda, banyak yang dapat kita lakuin. Bukan hanya pacaran melulu atau ngebut terus kayak kereta api, bahkan ada yang sampai ngedrugs. Sayang banget kan? Padahal msa depan ditentukan hari ini, bukan besok, minggu depan, apalagi sampe nunggu tahun depan. Bisa jadi apa kita? Kalau masa mudanya aja udah ancur-ancuran, gimana kalau udah dewasa nanti?

Sobat..

Dunia menunggu kita, negeri ini menantikan pemuda-pemuda yang perkasa yang akan menegakkan kebenaran dimuka bumi ini. Sebab pemuda-pemudalah nasib negeri ini ditentukan. “Pemuda hari ini adalah bapak-bapak di esok hari, pemudi hari ini adalah ibu-ibu diesok hari”, itulah kalimat yang pernah saya baca dalam sebuah buku bertema remaja.

Sadarkah kalian? Dunia kita menciut, pemerintahan semakin amburadul misalnya semakin banyaknya KKN terjadi dimana-mana, tantangan semakin besar (bagai ombak menerpa karang), sementara orang tua kita satu persatu akan berlalu dari dunia ini.. ;( Dan kitalah yang akan menjadi generai selanjutnya untuk menjalankan amanah sebagai seorang pemimpin.

“Janganlah seorang remaja hanya merenungi siapa jati diri saya, tapi lakukanlah amalan apa saja yang bisa kita lakukan, maka akhirnya jati diri pun akan t erbentuk dengan sendirinya”Anonimous
Remaja, pelajar, dan mahasiswa adalah sekelompok makhluk yang memiliki segudang rasa optimisme.  Oleh karena itu, mumpung kita masih muda banyak sekali mimpi atau cita-cita dengan mengandalkan optimisme yang kita miliki. Tetapi, kita pun mesti tahu tentang banyak hal sehingga bisa membekali diri untuk melangkah lebih mantap lagi. (GO REMAJAAA..!)

Sobat, tahukah kalian?

Salah seorang tokoh Islam yang sangat berperan dalam kebangkitan Islam di Kairo, beliau adalah Hassan al-Banna dilahirkan pada tanggal 14 Oktober 1906 di desa Mahmudiyah kawasan Buhairah, Mesir. Pada usia 12 tahun, Hasan al-Banna telah menghafal al-Qur'an. Ia adalah seorang mujahid dakwah, peletak dasar-dasar gerakan Islam sekaligus sebagai pendiri dan pimpinan Ikhwanul Muslimin (Persaudaraan Muslimin). Ia memperjuangkan Islam menurut Al-Quran dan Sunnah hingga dibunuh oleh penembak misterius yang oleh banyak kalangan diyakini sebagai penembak 'titipan' pemerintah pada 12 Februari 1949 di Kairo.
Ayahnya, Syaikh Ahmad al-Banna, adalah seorang imam lokal dihormati (pemimpin doa) dan guru masjid dari ritus Hanbali. Ia belajar di Al-Azhar University. Dia menulis dan berkolaborasi pada buku-buku tentang tradisi Islam, dan juga memiliki toko di mana ia memperbaiki jam tangan dan dijual gramophones. Meskipun Syaikh Ahmad al Banna dan istrinya beberapa properti yang dimiliki, mereka tidak kaya dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan, khususnya setelah mereka pindah ke Kairo pada tahun 1924. Seperti banyak orang lain, mereka menemukan bahwa belajar Islam dan kesalehan tidak lagi sebagai sangat dihargai di ibukota, dan bahwa keahlian tidak bisa bersaing dengan industri berskala besar.
Pendirian Al-ikhwanul Muslimin (Persaudaraan Muslim) Ini adalah untuk menyebarkan pesan bahwa Al-Banna meluncurkan Persaudaraan Muslim Maret 1928. Pada awalnya, masyarakat hanya salah satu dari berbagai asosiasi Islam kecil yang ada pada waktu itu. Mirip dengan mereka bahwa Al-Banna sendiri telah bergabung sejak ia berusia 12 tahun, asosiasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesalehan pribadi dan terlibat dalam kegiatan amal. Pada akhir 1930-an, ia mendirikan cabang di setiap provinsi Mesir. Satu dekade kemudian, hal itu 500.000 anggota aktif dan banyak simpatisan di Mesir saja, sedangkan daya tariknya sekarang dirasakan di beberapa negara lain juga.

Nah, saat pendirian harakah terbesar didunia itu (Al-Ikhwanul Muslimin) tahun 1928. Pada tahun yang sama terjadi pergerakkan pemuda di Indonesia sehingga terlahirlah Sumpah Pemuda yang membidani kemerdekaan Indonesia. Masih banyak tokoh-tokoh atau komunitas pemuda yang mencatat sejarah dalam perkembangan dunia ini.

Sobat..

Harus kita pahami bahwa Allah SWT sebenarnya telah memberikan potensi yang sama kepada setiap manusia. Yang membedakannya hanyalah bagaimana kita mengembangkan dan memanfaatkan potensi yang telah di berikan Allah SWT. Pemuda yang santai-santai dan hanya mengenal jurus menikmati hidup dengan hura-hura sudah bisa dibayangkan akan seperti apa kelak ia sudah tua. Pemuda sekarang lebih senang meninggalkan semua beban daripada harus menghadapi dan mengatasinya.
Keadaan seperti ini sangat mengkhawatirkan nasib bangsa kita selanjutnya. Sebab ditangan kitalah (para pemuda & pemudi) nasib bangsa ini ditentukan. Melihat kondisi dunia yang sudah memanas, kemaksiatan merajalela diberbagai kalangan, sudah menjadi tanggungan pemudalah keadaan selanjutnya. Dapat dibayangkan keadaan dunia selanjutnya jika dilanjutkan oleh pemuda yang kerjanya hanya hura-hura, disko di clubbing, minum-minum, ngedrugs dan sebagainya. Pemuda haruslah berperan  sebagai kader-kader perjuangan dunia, ditangan pemudalah tongkat estafet dipegang.

Oleh karena itu, dalam peringatan sumpah pemuda kali ini maka marilah kita semua menumbuhkan semangat untuk bangkit membangun Indonesia, menyatukan jiwa ke Indonesiaan kita untuk membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Dan menjadi pemuda yang HEBAT penuh tekad dan rasa optimis yang tinggi. Perjuangan yang bukan lagi mengandalkan fisik saja seperti zaman pra kemerdekaan akan tetapi otak dan keahlian juga bisa menjadikan alat perjuangan.

0 komentar:

Posting Komentar